Senin, 03 Oktober 2016

Belajar berpolitik

Saya adalah orang yang tidak pernah tertarik pada dunia politik. Entah kenapa bagi saya politik itu kotor, lumpur yang kotor. Tetapi disisi lain, pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan berpolitik. Lobi lobi bahkan sudah di ajarkan pada saat kita masih balita. Iya memang betul manusia tidak bisa lepas dari berpolitik.

Dari sini saya memiliki pemikiran, apa sebenarnya politik itu. Kenapa politik menjadi bagian mendasar pada kehidupan manusia sebagai individu. Apakah ada politik yang sebenar-benarnya. Dan kemana sebenarnya arah politik itu sendiri. Apakah ia itu berdampak baik atau sebaliknya. Apakah kita bisa berlepas dari berpolitik.

Belakangan, diperusahaan tempat saya bekerja terjadi konflik politik antara manajemen perusahaan dan SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia). Entah kenapa kali ini saya begitu tertarik untuk menelaah konflik yang tengah terjadi itu. Begitu kompleks terlihat dari pandangan saya yang sebagai orang awam akan ilmu politik, begitu membuat saya semakin ingin memperdalam keilmuan saya akan ilmu politik.

Apa itu politik? Sebenarnya politik memiliki banyak definisi, hal ini di karnakan esensi politik sebagai bagian dari pola kehidupan bermasyarakat masih bisa berkembang. Tetapi kita bisa mengutip dari berbagai sumber yang ada, seperti yang saya kutip dari wikipedia indonesia.

Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.
Jika dilihat dari definisi diatas saya dapat mengartikan politik adalah sebuah kegiatan yang terpola sedemikian rupa baik untuk membentuk kelas-kelas kekuasaan, pembagian kewenangan dan kekuasaan, berupa kegiatan kegiatan yang disandarkan pada pengambilan keputusan baik yang dilakukan secara bermusyawarah maupun dengan cara penunjukan wewenangan dan tanggung jawab kekuasaan.

Pada perkembangan manusia sebagai makhluk sosial, politik mengambil peran penting dalam kegiatan kegiatan kelompok(organisasi). Politik sekiranya tak akan berlepas dari segala kegiatan manusia sebagai individu-individu yang saling ketergantungan satu sama lain. Dalam keluarga misalnya, seorang ayah dalam setatus sosialnya adalah kepala keluarga. Tetapi dalam kedudukan politik sang ibu adalah kepala keluarganya. Kenapa? Karena, kegiatan-kegiatan dalam (organisasi)keluarga kebanyakan sang ibu lah yang berperan dalam pengambilan keputusan.

Sekiranya jika politik itu ditiadakan maka tiada pula sebuah peradaban manusia, karna manusia yang pada dasar tidak bisa berlepas dari berpolitik.
Lalu apa politik itu bisa dikatakan benar atau tidaknya, bersih atau kotornya, jika politik itu sendiri masih memiliki banyak persepsi dalam pengartian terutama dari persepsi masyarakat awam?

Sebenarnya politik mendasari pada hakikat manusia, dalam diri manusia politik, dan atau berpolitik, dan atau ilmu politik memiliki pola kegiatan berfikir yang berbeda-beda yang juga mendasari politik itu sendiri akan menjadi seperti apa nantinya. Diarahkan kemana tiap kegiatan dan pengambilan keputusan politiknya . Dan jika di telaah lebih dalam maka kita akan menemukan kebaikan dalam arah kita memandang segala bentuk kegiatan politik.

Jujur saja, tulisan saya kali ini hanya bersifat opini. Opini ini muncul dari ketidak nyamanan saya akan keadaan politik di lingkungan kerja. Jika dulu saya memandang politik adalah kotor, lumpur yang kotor. Hari ini pun saya masih berpendapat demikian. Hanya saja mungkin jika dulu saya hanya berdiam melihat segala kegiatan politik, kali ini saya mengambil keputusan yang berbeda.

Sefaham logika saya, Politik akan baik buruknya itu tergantung dari kita sebagai makhluk politiknya. Jika benar terjadi politik kotor, konflik politik, kebijakan politik yang tak berimbang dilingkungan kita. Sudah semestinya kita yang termasuk dalam individu-individu politik ikut turun andil dalam perbaikan-perbaikan untuk pembenahan politik yang ada. Agar arah politik nya mampu kembali ke arah yang seharusnya. Dan semua individu-individu politik didalamnya tidak ada yang dirugikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar