Rintik hujan malam ini berirama merdu, terdengar samar-samar dari luar kamar suara televisi memberitakan hal-hal yang masih saja ku tak mampu mengerti. Di dalam kamar sederhana ini ku renungkan banyak hal. Segelas kopi susu panas seakan membukakan jendela imajinasiku akan cita-cita, cinta, dan harapan yang masih belum mampu aku raih.
Entahlah ku sudah muak berfikir, berencana, smua seakan meledak dalam kepalaku sekarang. Sampai di usia ku yg sudah 25 ini masih banyak yang belum ku raih. Kesal juga jika mengingat semua kegagalan yang sudah ku lalui itu.
Di usia ini aku baru masuk kuliah dan sudah memasuki semester ke -2 untuk meraih gelar sarjana S-1 yang aku cita-citakan dari SMP kelas 2. Lucu rasanya, Aku mengambil konsentrasi yang sebenarnya kurang aku minati, Manajemen. Iya, jurusan yang bahkan tidak pernah aku fikirkan sebelumnya. Aku kuliah di Universitas Terbuka di Pokjar Al-Faidah Badak Putih cianjur. Yah walau begitu, walau cita-cita ku untuk dapat kuliah di UPI Bandung dan lulus mjd dosen gagal. Tapi aku masih bersyukur masih bisa kuliah di usia ku yang hampir tua ini.
Sekarang aku juga mengambil peran di sebuah Organisasi Pekerja sebagai Kepala Bidang Pendidikan. Sebuah jabatan yang bahkan aku tidak pernah mengiginkannya apalagi mengharapkannya. Jujur saja, secara pribadi aku masih merasa menjadi pemuda yang payah dalam hal apapun. Kenapa? Karena kenyataanya aku masih belum berbuat apa-apa. Jangankan untuk orang lain, untuk diri sendiri pun aku masih butuh perjuangan lebih.
Dalam hal percintaan pun aku ini adalah seorang punjangga yang payah, dua kali gagal dalam cinta membuatku menutup hati dan diri ini selama hampir tiga tahun ini. Masih terniang-niang pula hinaan orang tua gadisku dulu yang membuatku takut untuk dikecewakan lagi. Bagi ku cinta seorang gadis kepada seorang pemuda terbatas bukan karna logika dan hatinya sendiri, tapi juga logika dan nalar orang tua mereka.
Hmm ini lah kehidupan, tidak ada yang menyenangkan di dunia ini. Toh Allah memang menjadikan dunia ini hanya sebagai lahan uji untuk setiap Hamba-Hamba-Nya. Jadi bagiku, suka tidak suka. Ikhlas menerima dan menjalani kehidupan diatas segala-galanya.
Sebenarnya malam ini entah aku ingin menulis apa. Aku kehilangan idea dan motivasi selama beberapa bulan ini. Itu juga lah yang membuat semua karya-karya tulis ku berantakan. Tak terurus dan tak jelas konsepnya. Tidak pernah selesai. Semua menumpuk di notebook kesayanganku bagaikan tumpukan baju kotor. Bodohnya lagi, ku hapus semua semalam. Hanya sekali klik, hilang sudah.
Malam ini ingin rasanya semua keluh kesah ku tuangkan dalam sebuah tulisan. Ditambah lagi disaat cinta, kepedulian, dan kasih sayang terhadap seseorang sudah mulai tumbuh kembali namun kini seperti pohon yang hampir kandas sebelum berbunga. Membuatku merasa inigin sekali berteriak-teriak sekencang-kencangnya memaki diri sendiri sepuas-puasnya.
Logika manusia selalu kalah oleh hasratnya sendiri. Itu mungkin gambaran tepat pada kondisi ku saat ini. Aku tidak melihat apa-apa dalam diriku melainkan kekecewaan yang paling dalam karna ku masih saja tidak mampu menyelesaikan apa-apa yang sudah aku lakukan. Semua tertunda dan bahkan terhenti di saat semua sudah mulai terlihat hasilnya.
Kadang aku berfikir, sedalam apa pemahaman ku tentang hakikat dan sari'at manusia. Membuatku kadang mual jika terlalu memikirkannya. Semua serasa aneh, kadang jalanku tidak sesuai logikaku. Sungguh menyebalkan!
Gelar S-1, SPSI, dan Gadis Manis. akankah kan kuraih semuanya. Kesuksesan, kebanggaan, dan kebahagiaan. Mudah-mudahan.
Entahlah!